Dear
Esapala,
Kau
ingat, aku tidak bisa banyak bicara ketika bersamamu, bahkan seseorang pernah
mengatakan, “diem ajah ndah, ngomong geh”..
Hahaha,
sangat lucu jika mengingat dia berbicara itu..
Benarkah
aku sediam itu??
Apakah
aku pernah mengatakan alasan kenapa aku lebih banyak diam saat bersamamu??
Jika
belum, aku akan mengatakannya sekarang..
Pertama,
kecepatan otak dan mulutku tak berbanding lurus dengan keinginanku untuk
mengucapkan sebuah kalimat, alhasil aku akan tenggelam di antara orang-orang
yang pandai bicara sepertimu..
Kedua, setiap
kali bersamamu aku merasa waktu yang kita miliki tidak akan pernah cukup
sehingga aku lebih suka mendengar dan memperhatikanmu sebanyak yang aku bisa..
Alasan
yang terdengar klasik kah?? Tetapi ini kejujuran..
Karena
itu, aku memutuskan menulis surat ini untuk mengatakan segala perasaan dan
pikiranku tentangmu..
Meskipun
aku tahu ini juga tak akan cukup, tetapi tak apalah..
Jadi,
siapkanlah cemilan dan minuman agar kau tidak kaku kebosanan saat membaca
suratku yang tidak singkat ini.. ~^^
Dear
Esapala,
Aku
selalu teringat ketika mereka bertanya pendapatku tentangmu..
Tentang
alasan logisku terus bertahan di sisimu..
Dan kau
juga pasti ingat, aku tidak pernah bisa menjawabnya dengan baik..
Yahh,
tentu saja karena aku memang tidak pandai memberikan deskripsi secara lisan dan
aku juga merasa kau terlalu abstrak untuk dideskripsikan..
Hehehe..
Jangan marah, aku kan hanya berkata apa adanya.. ~^^
Tetapi
aku tidak pernah berbohong ketika mengatakan kau adalah keluargaku, keluarga
keduaku..
Dan kau
mungkin bosan mendengar tentang deskripsimu itu karena hampir dari semua yang
mengenalmu akan mengatakan hal itu..
Jangan!!
Kau tidak boleh bosan karena seperti itulah dirimu, KELUARGA..
Hahaha,
apakah terdengar idealis?? Tentu saja iya..
Tetapi
manusia mana yang tidak menginginkan idealisme dalam perjalanan hidupnya,
katakana padaku!! ~^^
Keluarga
Esapala-ku,
Tahukah
kau alasanku menganggapmu seperti itu??
Kau
memberikanku sesuatu yang berharga dari sebuah keluarga, KENYAMANAN,
KEHANGATAN, dan rasa bahwa kita adalah SATU..
Kau
tidak selalu bersikap manis padaku, bahkan seringkali aku menjadi bahan
leluconmu..
Bahkan
terkadang tetua-tetuamu membuat jantungku bekerja berkali-kali lipat karena
gelisah..
Tetapi
itu tidak menjadikan alasanku menjauh darimu..
Aku
justru merasa nyaman dengan sikap jujurmu, kau tidak menunjukkan sisi ‘angel’ hanya
agar aku bertahan di sisimu..
Kau menunjukkan
kehangatanmu bukan dengan cara lembut, dan itu terkadang membuat orang lain
salah paham..
Yaahh,
kau tahu caramu memang tergolong tidak biasa..
Hanya untuk
memberikan nasehat kau memintaku untuk berbaris, kau juga membentak dan
menyindir secara frontal..
Aku tidak
akan lupa saat tubuhku gemetar ingin menangis karena kau menyentak di depan
kelas, bahkan kau berkata aku lemah..
Aku
sedih?? Tentu saja, mungkin lebih dari itu aku takut..
Tetapi pada
kenyataannya aku kembali, tidak berniat untuk menyudahi semua dan
melepaskanmu..
Karena aku
tahu kau bukan sosok lembut yang akan memanjakanku, kau adalah kekuatan yang
mengajariku untuk bertahan..
Itu cara
yang kau tahu untuk mengajariku, dan aku bisa merasakan kehangatanmu dari niat
itu..
Kita adalah
satu, itu yang sering kau dengungkan..
Yaahh,
kita adalah satu karena kita selalu bersama..
Bukan kebersamaan
dalam wujud fisik yang selalu sama berpendapat, selalu sama berpandangan, atau
sama dalam ruang dan waktu..
Kita
seringkali berbeda yang akan berujung pada perdebatan dan saling mengejek..
Tetapi selanjutnya
kita akan tertawa bersama..
Terkadang
aku juga menghindarimu, bersembunyi dari pencarianmu, atau sekedar menghilang
saat mulai merasa bosan denganmu..
Tetapi pada
akhirnya dengan sedikit malu dan bersalah aku menghampirimu lagi karena aku merasa
membutuhkanmu..
Dan seperti
yang aku tahu, kau menerimaku kembali dengan menjadikan pelarianku sebagai
bahan leluconmu..
Hahaha, sangat
bodoh dan konyol..
Tetapi itu
kan cara kita bersama dan menjadi satu, melalui kekonyolan, perdebatan, dan
pelarian yang berujung membuatku sadar bahwa kau adalah tempatku pulang dan
ingin kembali..
Yaahh,
semua penjelasan tak masuk akal itu yang menjadikankuku selalu ingin kembali
kepadamu..
Menjadikanmu,
entah sejak kapan, tempatku pulang dan alasanku kembali dari perantauanku..
Bukankah
seperti itu keluarga, menjadi tempat kembali bagi seseorang dari setiap
perjalanannya??
Tempat
seseorang bisa melupakan sejenak penatnya persaingan hidup dunia??
Dan
seperti itulah kau untukku..
Dear
Esapala,
Apakah
aku pernah menceritakan kepadamu tentang banyaknya orang yang memintaku
meninggalkanmu??
Atau
tentang gunjingan mereka yang mengatakan jilbaber seperti apa yang dengan
santainya bergalau denganmu??
Mungkinkah
kau sendiri sudah tahu tanpa aku menceritakannya??
Yaahh,
terkadang aku merasa bosan saat mereka menasehatiku dengan menjabarkan segala
kekuranganmu..
Atau aku
boleh menyebutnya sebagai keburukanmu eoh??
Hahaha,
aku tidak akan lupa sederet deskripsi negatif tentangmu, kau juga begitu kan??
~^^
Yupp,
aku bosan dengan nasehat-nasehat itu, bosan dengan segala deskripsi negatifmu
yang mereka teriakkan..
Aku
bukan tidak tahu dengan keburukan-keburukan yang kau miliki ataupun selalu
merasa nyaman dengan kehidupan ‘bebas’-mu..
Hanya
saja aku merasa harus menerimamu secara utuh, kelebihan dan kekuranganmu,
karena seperti itulah kau menyambutku dulu..
Kau
mungkin buruk, tetapi aku tidak akan pernah lupa bagaimana kau menjagaku untuk
tidak mengikuti jejak burukmu..
Kau memang
memiliki kehidupan yang bebas, tetapi kau juga mengajarkanku untuk tidak
kebablasan dengan kebebasan itu..
Kau
melakukan itu, entah sadar atau tidak, melalui lelucon dan sindiran halusmu..
Itu yang
tidak mereka tahu karena mereka hanya melihatmu..
Tetapi
itu bukan salah mereka kan?? Mereka hanya ingin yang terbaik untukku..
Dan yang
terbaik untukku adalah tetap di sisimu dan bertahan dengan nasehat-nasehat yang
mereka dengungkan, menurutku.. ~^^
Dear Esapala,
Kau tahu,
terkadang aku merasa sedih saat teman-temanmu itu tidak membalas pesan yang aku
kirimkan..
Bukan,
bukan pesan-pesan yang berisi petuah lama atau nasehat keagaamaan, tetapi pesan
sederhana yang menanyakan keadaan..
Kau tidak
lupa bukan kalau aku tidak bisa sesering teman-temanmu itu untuk bersama saat
rindu atau sekedar mengetahui perkembangan kabar..
Karena itu
aku akan merasa sedih saat pesanku tidak terbalaskan..
Tetapi aku
kembali menyadari satu hal bahwa dunia kita tidak hanya terisi olehmu ataupun
olehku..
Ada banyak
hal yang harus dilakukan dan dijalani..
Saat teman-temanmu
tidak membalas pesanku bukan pertanda tidak mengingatku kan..
Aku hanya
perlu mencoba lagi lain waktu agar mendapat waktu yang tepat untuk saling
berkirim pesan mengurangi rindu..
Dan aku
tahu satu hal yang lebih penting dan aku yakini, teman-temanmu memiliki perasaan
yang sama denganku bahwa kau adalah tempat kami pulang..
Karena itu
sejauh apapun atau seminim apapun komunikasi kami, suatu saat nanti ketika
rindu itu sudah tidak bisa ditahan lagi, kami hanya tinggal pulang ke
tempatmu..
Karena itulah
dirimu, keluarga tempat kami pulang.. ~^^
Dear Esapala,
Begitu banyak
yang sudah kau berikan kepadaku, aku sangat berterima kasih kepadamu..
Yaahh,
hingga saat ini aku hanya mampu mengucapkan terima kasih..
Hehehe,
tidak apa-apakan?? ~^^
Hfftt, tetapi
aku juga ingin meminta maaf kepadamu..
Yaahh,
maaf.. Karena sekeras apapun aku mengingat, aku tidak menemukan satupun memory
yang menunjukkan bahwa aku pernah berbuat sesuatu untukmu, hal yang berharga..
Benar kan??
Maafkan aku ya, belum bisa menjadi manfaat untukmu..
Hehehe,
kau mau memaafkanku kan??
Itu…
Aku bukannya
tidak ingin melakukan sesuatu, aku hanya tidak bisa menemukan hal apa yang bisa
kulakukan untuk membalasmu..
Karena kau
sudah terlalu banyak memberi dan aku mendapatkan lebih dari yang aku harapkan..
Jadi,
maafkan aku.. Dan terima kasih..
Kita akan
tetap selamanya kan?? Hingga bertahun-tahun nanti..
Terima kasih,
aku menyayangimu.. Hehehe ~^^
Euumm,
sepertinya aku harus menyudahi suratku ini karena aku tidak ingin membuatmu
bosan dengan kata-kata klise yang aku torehkan..
Lagipula
aku sudah mulai bingung mau menulis apa, terlalu banyak yang ingin aku sampaikan..
Hehehe ~^^
Yasudah,
yang terakhir.. LESTARI!!!
with love,
your
JELLYFISH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please leave your comment,, thx..^^