Dulu, dulu
sekali..
Banyak orang yang
memujiku.. Kau tahu kenapa??
Yaa, tentu saja
kau belum tahu karena aku belum memberitahumu.. #hehehe ~^^
Baiklah, sekarang
akan kuberitahu..
Mereka memujiku
karena aku rajin membaca..
Dan itu semakin
diperkuat saat aku mulai menggunakan benda kaca berbatang yang dipanggil
eyeglass.. #mean: pake kacamata :P
Yahh, jangan
salahkan aku jika mereka menganggapku seperti itu..
Dan jangan
berpikir kalau aku keGEERan..
Karena ini memang
nyata, setidaknya 10 tahun yang lalu..
Yaahh, saat dimana
pengguna cilik kacamata masih sangat jarang kala itu..
Dan masih banyak stereotype
yang mengatakan, “Yang berkacamata yang pintar”..
Dan aku termasuk
yang jarang itu, hebat bukan?? #sakit mata kok bangga :D
Dan tidak aku
pungkiri itu karena kebiasaan membacaku yang buruk..
Membaca berjam-jam
dengan posisi tidur ataupun tengkurap, bahkan tak jarang di tempat remang..
Dan aku
melakukannya hampir setiap hari..
Heii, kau tidak
mulai berpikir kalau aku memang rajin membaca dan pintar kan??
Meskipun kuakui
aku memang seperti itu.. #plak, abaikan..
Yupp, aku memang
rajin membaca..
Tetapi bukan
bacaan berat seperti pelajaran atau buku pengetahuan umum..
Tidak, bukan juga
buku kisah para pahlawan..
Sekalipun aku
memiliki semua itu, nyatanya aku tidak pernah menamatkan mereka..
Karena aku bukan
remaja yang rela menghabiskan waktu dengan mengencani berlembar-lembar kertas
yang hanya berisi kata-kata..
Itu sangat tidak
keren dan membosankan..
Yah, kecuali untuk
kau yang memang menyukai kegiatan ini..
Tetapi menurutku
itu tidak asyik..
So, apa yang
kubaca?? Sesuatu yang menarikkah??
Tentu saja, yah
setidaknya untukku dan untuk jutaan maniak pecinta buku gambar berdialog..
Heii, aku bukan
anak 5 tahun yang membaca buku dongeng..
Tidak, juga bukan
buku gambar mewarnai yang kuperoleh dari TK-TK..
Ini sesuatu yang
lebih dewasa dan menarik..
Kau tahu apa itu,
komik..
Yupp, aku replay KOMIK..
Jika kau tidak
tahu apa itu komik, silakan bertanya kepada Mbah Google karena aku tidak mau
repot menjelaskannya..
Harlem Beat's Casts |
Aku adalah satu
dari jutaan ummat pecinta komik..
Bahkan aku menjadi
bagian dari orang-orang labil yang rela menghabiskan uang jajanku hanya untuk
membeli atau sekedar menyewa komik..
Lebih dari itu,
aku masuk ke dalam perkumpulan remaja yang melakukan backstreet hanya untuk
berkencan dengan komik..
Untuk yang
terakhir, itu benar-benar perlu usaha yang keras..
Mengingat orang
tuaku tidak akan mengizinkanku menyentuh buku itu, sekalipun nilai-nilai
sekolahku baik..
Bagi mereka, komik
adalah buku terlarang dan terharam yang tidak boleh kukenal.. #lebay mode on
Tetapi itu tidak
menghalangiku untuk meneruskan hobiku ini..
Buruk mungkin,
tetapi aku suka..
Lagipula, aku
tidak akan rela menghabiskan seluruh waktuku hanya untuk belajar..
Aku butuh
pelepasan, dan komik adalah pilihan..
Setidaknya itu
lebih baik untukku saat aku menyadari satu hal..
Bahwa aku terlalu
polos untuk mendengar curhatan remaja SMA yang baru beranjak dewasa..
Atau terlalu kecil
untuk sekedar bergosip bersama tante-tante sekitar rumah..
See, apakah ada
pilihan yang lebih baik untukku??
Cukup, jangan
komentar.. Feeling ku mengatakan pendapatmu hanya akan menyudutkan..
Jadi diam dan
teruskan membaca.. ~^^ Aku hanya bercanda, lanjut..
Untukku komik
sangatlah menarik karena full dengan gambar..
Itu membuatku tidak
perlu susah-susah mengkhayal untuk mendapatkan reka adegan secara lebih nyata..
Setidaknya itu
yang harus aku lakukan saat membaca novel..
Dan mengingat daya
khayalku tidak cukup baik.. #sok polos
Aku menjadikan
komik sebagai buku bacaan favorite..
Cukup melihat
gambar dan membaca dialog para tokoh, kau akan mengerti semuanya..
Kau sependapat??
Jangan katakana TIDAK!!
Dan kalau
diingat-ingat, mungkin komik adalah teman paling dekat yang kumiliki saat aku
remaja..
Heii, bukan
berarti aku tidak punya teman..
Hanya saja hampir sepertiga
waktuku, kuhabiskan untuk bermesraan dengan komik..
Menyedihkan?? Tidak,
kaulah yang menyedihkan karena menganggap kesenanganku sebagai sesuatu yang
patut dikasihani..
Ini hidupku, dan
ini hobiku.. Okey?? ~^^
Oya, apakah
sebelumnya aku menyebut diriku pintar..
Yupp, aku memang
pintar saat itu..
Bukan, bukan
karena aku bisa masuk tiga besar di kelas..
Juga bukan karena
nilai pelajaranku yang baik..
Heuuhh, apalagi
karena aku masuk salah satu sekolah unggulan..
Bukan karena semua
itu!!
Tetapi karena aku
berhasil melakukan backstreet dengan sie komik selama hampir 10 tahun..
Kau tahu, dalam
keluargaku tidak ada yang tahu dengan hobiku ini..
Dan memang hanya
aku di dalam keluarga yang menyukai komik..
Yahh, mungkin itu
menjadi alasan untuk keluargaku tidak membayangkan bahwa salah satu anak
perempuannya adalah penyuka komik..
Bagaimana bisa aku
melakukan itu??
Bersembunyi dari
pengawasan orang tuaku hanya untuk membaca sebuah komik..
Yaahh, kalau kau
memiliki sebuah kamar pribadi lengkap dengan kuncinya, itu akan sangat mudah
kau lakukan..
Apalagi kalau kau
memiliki lemari terkunci dan hanya kau yang tahu dimana kunci itu disimpan..
Dan jangan lupakan
berdus-dus buku pelajaran yang telah lewat dan masih kau simpan di gudang..
Orang tuamu tidak
akan menyangka bahwa pertapaan kau di dalam kamar bukan untuk belajar..
Tetapi untuk
menghabiskan waktu bersama komik kesukaanmu..
Dan lemari
terkunci itu..
Kau tahu, selama
kau tidak memiliki benda-benda yang menurut orang tuamu aneh..
Mereka tidak akan
pernah berpikir untuk memeriksa lemarimu dan menemukan bahwa di sanalah kau
menyimpan hartamu..
Apalagi juga kau
memiliki orang tua yang suka menyimpan buku pelajaran lamamu untuk diwariskan..
Mereka tidak akan berpikir
bahwa di antara tumpukan buku warisan itu terselip buku terlarang yang menjadi
kesukaanmu..
Kau lihat, tidak
ada hal khusus yang aku lakukan..
Ketika kondisi
mendukung, kau hanya perlu memanfaatkannya..
Itu yang disebut
survival..
Dan ketika aku
ketahuan dengan hobi yang kata orang tuaku bodoh ini..
Mereka hanya bisa
menggeleng, tidak tahu harus bersikap seperti apa..
Yahh, memangnya
apa yang bisa kita lakukan saat semuanya sudah terlanjur basah??
Menyalahkan?? Siapa
yang harus disalahkan??
Aku hanya remaja
labil saat itu, dan orang tuaku terlalu baik untuk selalu mengawasi
gerak-gerikku..
Tetapi aku masih
ingat, ibuku hanya melontarkan satu pertanyaan,
“Gimana kamu bisa
punya komik sebanyak ini, dek?”
Dan dengan sangat
manisnya, aku hanya tersenyum..
Dragon Voice's Casts |
Dan seperti lapar
yang akan diakhiri kenyang..
Aku dan komik pun
begitu..
Saat kusadari tak
bisa lagi menyisihkan uang untuk sekedar mempertahankan hobiku, aku berhenti..
Tidak lagi menyewa
apalagi membeli komik..
Tetapi jika ada
yang meminjamkan secara sukarela, aku tidak akan menolak..
Hayolah, bukankah
rezeki tidak boleh ditolak??
Lagipula meminjam
hanya butuh modal senyuman manis, sedikit rengekan, dan muka tebal..
Dan yang
terpenting, tidak menghabiskan uangmu.. ~^^
Tetapi sebenarnya,
selain karena tidak lagi memiliki uang..
Aku sedikit jenuh
dengan variasi komik yang semakin aneh dan tingkat khayalnya semakin tinggi..
Apalagi dengan
komik romance yang alur ceritanya mudah ditebak..
Ini mulai tidak
mengasyikkan, dan sesuatu yang tidak asyik = BOSAN..
Jadi, aku
memutuskan untuk berhenti..
Tetapi, aku tidak
akan melupakan kisah-kisah komik yang teramat sangat berkesan untukku..
Seperti HARLEM
BEAT yang memotivasiku dan teman-teman untuk membentuk tim basket sekolah..
Atau seperti
DRAGON VOICE yang membuatku semangat untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi
bagian dari universitas kesukaanku..
Heuuhhh, masa-masa
yang penuh semangat hanya karena tokoh fiktif..
Tetapi, aku suka..
Dan ini sangatlah keren.. ~^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please leave your comment,, thx..^^