Dear
Esapala,
Kau
ingat, aku tidak bisa banyak bicara ketika bersamamu, bahkan seseorang pernah
mengatakan, “diem ajah ndah, ngomong geh”..
Hahaha,
sangat lucu jika mengingat dia berbicara itu..
Benarkah
aku sediam itu??
Apakah
aku pernah mengatakan alasan kenapa aku lebih banyak diam saat bersamamu??
Jika
belum, aku akan mengatakannya sekarang..
Pertama,
kecepatan otak dan mulutku tak berbanding lurus dengan keinginanku untuk
mengucapkan sebuah kalimat, alhasil aku akan tenggelam di antara orang-orang
yang pandai bicara sepertimu..
Kedua, setiap
kali bersamamu aku merasa waktu yang kita miliki tidak akan pernah cukup
sehingga aku lebih suka mendengar dan memperhatikanmu sebanyak yang aku bisa..
Alasan
yang terdengar klasik kah?? Tetapi ini kejujuran..
Karena
itu, aku memutuskan menulis surat ini untuk mengatakan segala perasaan dan
pikiranku tentangmu..
Meskipun
aku tahu ini juga tak akan cukup, tetapi tak apalah..
Jadi,
siapkanlah cemilan dan minuman agar kau tidak kaku kebosanan saat membaca
suratku yang tidak singkat ini.. ~^^